Tuesday, December 4, 2012

Pola Relasional

Pola karakteristik komunikasi berkembang sama seperti berkembangnya suatu relasi. Pola relasional adalah hasil dari aturan bersama yang telah dikembangkan antara orang - orang yang terlibat dalam suatu komunikasi. Ada 3 macam pola, yaitu :

1. Supportive and defensive climates ( suasana yang mendukung dandefensif )


Pola pertama menjelaskan sebuah suasana dalam berkomunikasi satu sama lain, suasana yang muncul bisa suasana yang berkaitan dengan hal – hal yang positif (mendukung, menyemangati), bisa juga suasana yang berkaitan dengan hal – hal yang negatif (merasa terancam, tertindas, atau direndahkan) yang membuat kita melakukan sebuah pertahanan diri (defensif).

Contoh supportive :
"Saya menghargai bagaimana kamu mendukung dan menyemangati saya ketika saya sedih kemarin malam."
Contoh defensive :
"Mengapa kamu selalu mengkritik dan menilai segala sesuatu yang saya lakukan?"
Ada beberapa perilaku komunikasi yang cenderung menciptakan suasana defensif :
  • Evaluasi : 
menyampaikan sebuah pesan yang menilai perilaku orang lain, baik atau buruk, benar atau salah.
  • Control:
upaya memaksa atau mengontrol perilaku orang lain untuk setuju terhadap sesuatu.
  • Strategi : 
membuat suatu perencanaan yang mencoba mengarahkan orang lain untuk mengikuti ide yang dibuat.
  • Netral
menunjukkan perilaku yang kurang minat, ketidakpedulian dalam komunikasi.
  • Keunggulan :
mengekspresikan perlaku yang menunjukkan diri sendiri lebih berharga dan unggul dariyang lain.
  • Kepastian : 
pesan yang menunjukkan kebenaran mutlak, tidak ada ruang untuk berbeda ide atau sudut pandang.

Sebaliknya, ada juga beberapa perilaku komunikasi yang cenderung menciptakan suasana yang mendukung :


  • Deskriptif : 
menyampaikan sesuatu dengan pernyataan yang jelas tanpa ada kata- kata atau isyarat yang menghakimi.
  • Orientasi : 
komunikasi yang mengundang orang lain untuk bekerjasama dan fokus pada masalah yang harus dipecahkan.
  • Spontan : 
berbicara langsung tanpa membuat suatu perencanaan.
  • Empati : 
menunjukkan perilaku yang minat, responsif terhadap perasan dan perilaku orang lain.
  • Sementara : 
terbuka, mempertahankan ketidakpastian dan kesetaraan dalam pikiran dan keyakinan.

2. Dependencies and Counterdepencies 
    (saling ketergantungan dan tidak saling ketergantungan )

Pola kedua mengenai sikap saling ketergantungan dan sikap tidak saling ketergantungan yang sering terjadi dalam komunikasi, seperti komunikasi yang membahas atau membicarakan tentang hal – hal politik, jenis kelamin, agama, memutuskan sesuatu, dan sebagainya.
Contoh Depedencies  :
Diana : Saat istirahat nanti kita makan di food arena ya, bagaimana menurutmu?
Sulvia : Baiklah.
Diana : Tetapi kalau dipikir -pikir, sepertinya di food arena pasti sangat ramai saat jam 
             istirahat. Bagaimana kalau kita makan di kantin saja?
Sulvia : Boleh juga, terserah.
Contoh counterdepencies :
Diana : Saat istirahat nanti kita makan di food arena ya, bagaimana menurutmu?
Sulvia : Aduh, saya bosan ke food arena.
Diana : Kalau begitu, bagaimana kalau ke kantin?
Sulvia : Itu lebih bosan lagi, ramai pula.
Diana : Kalau begitu, kita mau makan dimana?
Sulvia : Ya sudah, kita makan di food arena saja.
Pola ini menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari - hari, ketika seseorang mengatakan "ya", orang lain mengatakan setuju, atau  jika seseorang mengatakan "tidak", orang lain juga mengatakan tidak setuju.

3. Progressive and Regressive spiral
Jenis ketiga dari pola relasional adalah spiral. Ada yang bersifat progressive (progresif), dimana komunikasi yang dilakukan mengarah kepada suatu kepuasan (hal – hal positif), ada juga yang bersifat regressive (regresif), dimana komunikasi yang dilakukan mengarah kepada suatu ketidakpuasan, ketidakpercayaan (hal –hal negatif). Untuk mempertahankan kekuatan, momentum, atau suasana hubungan komunikasi yang baik, sifat progresif harus lebih besar daripada sifat regresif.
Contoh Progressive:
Ketika seorang anak memperlihatkan hasil prakarya bunga dari sebuah sedotan plastik untuk Ibunya. Saat Ibunya menerima bunga hasil kerja keras anaknya, Ibunya pun memberi pujian terhadap hasil prakarya yang dibuat anaknya sendiri.
Contoh regressive:
Seorang Ibu selalu mengingatkan anaknya berulang - ulang untuk belajar setiap sehari selama satu jam sepulang sekolah, karena setiap pulang sekolah anaknya selalu langsung menuju ke komputer untuk bermain. Sampai suatu kali anaknya mengatakan pada Ibunya :"mengapa setiap hari Ibu selalu mengingatkan aku berulang - ulang untuk belajar?" dan Ibunya langsung menjawab : "karena Ibu tidak yakin kamu setiap hari belajar, selalu bermain komputer."

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pola Relasional
1.   Stage of Relationship and Context
Pola komunikasi sangat bervariasi dan banyak macamnya. Biasanya cara orang berinteraksi dengan orang lain akan berbeda-beda. Tergantung sudah berapa lama orang tersebut mengenal lawan biacaranya. Selain itu pola komunikasi ini biasanya berdasarkan  konteks tempat komunikasi itu berlangsung. Komunikasi yang dilakukan oleh orang-orang di pasar tradisional tentu akan sangat berbeda dengan komunikasi yang dilakukan antara dosen dengan mahasiswanya, atau komunikasi yang dilakukan di sebuah rapat perusahaan.

2.   Interpersonal Needs and Style


   Pola komunikasi ini didasarkan pada kebutuhan dan gaya dari orang tersebut. Orang-orang biasanya berkomunikasi kepada orang lain karena adanya kebutuhan yang harus di penuhi dan berharap melalui komunikasi tersbebut kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.

Gaya interpersonal ini terdiri dari berbagai macam jenis, tergantung dari kepribadian dan karakter dari si komunikan tersebut. Sebagaian orang dapat langsung mengatakan apa yang sedang dia pikirkan atau rasakan kepada orang lain tanpa harus merasa bersalah atau takut. Tetapi bagi sebagian orang hal ini tidak bisa di lakukan karena di pengaruhi oleh beberapa fakor.

3. Power   

Komunikasi interpersonal dalam hubungan juga dibentuk oleh distribusi kekuasaan, dimana satu individu digunakan oleh yang lain, misalnya, hubungan yang asimmetrical, atau tidak rata, dalam hal kekuatan yang sebernarnya masing-masing memiliki situasi dalam pekerjaan. Majikan dapat melakukan control lebih besar atas segi hubungan mereka asalkan orang lain tidak berhent hanya sebagai akibat dari control atas sumber daya tidak merata dan pengambilan keputusan. Komunikasi interpersonal biasa dilakukan dirana public atau terhadap lingkungan sekitar karena komunikasi sangat berperan penting dalam perkembangan diri sebagai individualisme membentuk interpretasi terhadap lingkungan sekitar.

Ada banyak situasi dimana asimetris serupa  yang mempengaruhi komunikasi interpersonal. Hubungan antara terapis dan pasien,  guru  dan siswa,  orang tua dan anak,  atau supervisor adalah salah satu contoh  yang paling umum. Masing-masing,  salah satu anggota memiliki hubungan dan memiliki hak  control  atas aspek tertentu dari kehidupan lain, suatu keadaan  yang umumnya memiliki dampak subtansial pada pola komunikasi  interpersonal  yang berkembang.  

Dalam hubungan antara  rekan-rekan,  kolega-kolega, atau lainnya dari jenis ini ada potensi untuk simetri. Dimana ada kemungkinan,  komunikasi  interpersonal menciptakan bukan melanggengkan hasil dependensi. 

4. Conflict

Adanya konflik  “ketidak cocokan kepentingan antara dua  orang atau lebih menimbulkan perjuangan antara mereka” ,  akan berdampak besar pada proses  komunikasi. Penelitialan sillars menunujukkan bahwa ketika  orang  terlibat dalam situasi konflik yang mengembangkan teori pribadi mereka sendiri untuk menjelaskan suatu-situasi yang mereka hadapi. Teori ini memiliki pengaruh besar pada interaksi satu dengan  yang  lainnya. 

Sillers menemukan 3 strategis komunikasi umum digunakan dalam resolusi konflik :
  • Metode pasif secara tidak langsung metode ini akan menghindari konflik terhadap sesama, yang artinya memungkinkan seseorang untuk menhindari konflik untuk menjaga hubungan baik antar sesame.
  • metode distribusi metode ini adalah metode yang memaksimalkan keuntungan diri sendiri dan kerugian orang lain. Maka orang ini akan menyerap kerugian orang lain yang untuk membuat diri mereka lebih baik dari orang yang mengalami kerugian ini.
  • metode integrasi adalah metode yang positif untuk menunjukan hubungan antar individu, metode ini menghasilkan respon positif antar kedua pihak dan metode ini kedua pihak tidak akan pernah merasa dirugikan.

Analisa Kasus berkaitan dengan Pola Relasi



Singkat Cerita :
Pelatih Will Schuester yang melatih glee club memberikan sebuah tugas duet untuk berkompetisi dengan anggota lainnya, hadiah duet tersebut adalah mendapatkan makan malam di Breadstix. Lalu datang Sam Evans yang akan menjadi anggota baru dari club mereka, tetapi pada saat Sam masuk,Kurt Hummel meminta Sam menjadi teman duetnya. Disisi lain, temannya bernama Finn berusaha meyakinkan Sam agar tidak menjadi teman duetnya Kurt dan menyarankan Sam untuk berduet dengan Quinn.


Pada saat itu, Rachel Berry dan Finn Hudson merencanakan sesuatu agar pasangan duet Sam dan Quinn memenangkan kompetisi, Finn dan Rachel pun sengaja memperburuk penampilan mereka sehingga Sam dan Quinn menang dalam kompetisi duet tersebut. Dan akhirnya Sam dan Quinn mendapatkan tiket makan malam di Breadstix dan waktu tersebut adalah waktu pertama kencan Sam dengan Quinn.


Dalam kasus diatas, terbentuk pola relasional antarindividu :
1. Supportive and Defensive Climates
Finn Hudson berusaha meyakinkan Sam untuk duet dengan Quinn dan Rachel berusaha meyakinkan Quinn untuk berduet dengan Sam. Dan pada akhirnya mereka menjadi mitra duet.
2. Dependencies and counterdependencies
Pada saat latihan, Sam dan Quinn mengalami kesulitan saat berkomunikasi dimana Sam meminta Quinn mendekatinya dan bermain gitar bersama. Pada saat itu, mereka sedikit ragu. Tetapi, Quinn tetap berusaha melakukan yang terbaik.
 3.Progressive and regressive Spirals 
Progress yang diberikan adalah Sam berusaha untuk mengajari Quinn bermain gitar dalam waktu yang relatif singkat. Pada saat tampil, mereka tampil sempurna dan memenangkan kompetisi.


Faktor – faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola relasional dalam kasus : 

1. Stage of relationship and context 


Terjadi tatap muka pada saat Sam mengajari Quinn bermain gitar sehingga mereka melakukan sedikit pembicaraan bahwa dia (Quinn) tidak bisa bermain gitar, tetapi Sam meyakinkan Quinn bahwa ini mudah dan Ia bisa melakukannya. 

 2. Power

Sam dan Quinn mendapat dukungan penuh dari Finn dan Rachel sehingga Sam dan Quinn menjadi lebih percaya diri karena mereka adalah anggota club baru dan dapat memenangkan kompetisi tersebut. 

3. Konflik 


Konflik pada film diatas terlihat ketika Kurt berusaha memaksa Sam agar mereka mejadi mitra duet, tetapi usaha Kurt ditentang keras oleh Finn dengan berbagai alasan. Sehingga Kurt merasa terkucilkan. Konflik lainnya yang terdapat dalam cerita yaitu ketika tampil, Finn dan Rachel menampilkan sebuah lagu yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga membuat peluang Sam dan Quinn menang menjadi lebih besar.

No comments:

Post a Comment